Tema Kotbah hari ini di gereja adalah membahas tentang "kegagalan". Sang gembala menjelaskan kegagalan disebabkan oeh dua faktor yaitu :
1. Faktor External :
Merupakan, ancaman ataupun godaan yang berasal dari luar, yang merupakan hasil creative dari si iblis. Manusia sering kali jatuh dalam kegagalan karena ulah dari iblis yang telah berhasil menggoda dan membuat seseorang menjadi sangat lemah.
2. Faktor Internal.
Merupakan faktor yang datang dari dalam diri sendiri, sebagian manusia mengalami hal ini, mereka menjadi malas, tidak berusaha, tidak kreatif dan dominan lebih passif.
Gue sangat setuju dengan kedua faktor penyebab kegagalan yang saya sebutin diatas, setelah aku renungkan dengan apa yang kualami didalam kehidupan pribadiku sehari-hari. Kedua faktor ini kerap kali terjadi didalam kehidupan sehari-hari, aku sendiri pernah mengalaminya.Dan berulangkali terjadi dikehidupan nyata, meskipun terkadang aku berusaha keras untuk bangkit dan keluar dari jerat rasa malas, rasa bosan, godaan iblis untuk tidak peduli, menjadi malas dan cepat bosan. Setelah kupikir-pikir..ada benarnya juga, kita harus bisa hidup dengan menyeimbangkan kehidupan rohani kita dengan jasmani. Godaan didunia ini memang sangat menjanjikan kenikmatan, tapi akan berakhir sengsara kalo kita tidak pernah membuatnya menjadi seimbang dengan kehidupan rohani kita.
Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan" kalo Tuhan mengijinkan kegagalan" kepada manusia agar manusia itu tidak menjadi sombong dan lupa diri, untuk menyeimbangkan antara rohani dan jasmani kita. Biasanya orang kalo suksess, memiliki harta melimpah, berkat banyak, tidak merasakan kesusahan lage, maka mereka akan menjadi lupa diri, mulai menjadi sombong, apabila kehidupan rohaninya tidak di tingkatkan. Namun dengan adanya kegagalan sebagai peringatan kepada kita, akan membuat kita sadar, bahwa kita ini tidak akan pernah mampu untuk melakukan sendiri, semuanya yang kita peroleh itu bukanlah atas dasar kepintaran kita, kekuatan kita, melainkan Tuhan yang sudah memberkati dan memberinya kepada kita.
Aku sedang belajar dan koreksi pada diriku sendiri.. Ya Tuhan..aku mungkin saja adalah salah satu dari orang yang masih kurang bersyukur dengan apa yang aku sudah miliki sekarang, aku masih banyak mengeluh meskipun aku sudah menerima sekian banyak berkat dari Tuhan. Mungkin aku terlalu banyak melihat keatas, sehingga aku mulai lupa diri, selalu ingin seperti orang2 yang diatas, sementara aku jarang melihat kebawah, bagaiaman mereka bisa hidup dengan kesederhanaan akan tetapi penuh ucapan syukur. Hatiku tersentak mendengar kotbah dari hamba Tuhan di gereja tadi pagi.
Kita tidak boleh selalu membandingkan keatas, akan tetapi kita harus membuatnya balance dan membandingkan ke bawah kita juga, mengapa orang lain bisa mensyukuri dengan kesederhanaan mereka? mereka tidak selalu mengeluh. Mereka bisa menikmati apapun keadaan mereka, bersyukur dengan kesederhanaan mereka.
Hari ini aku membuat beberapa komitmen di dalam hati. semoga komitmen ini aku bisa jalankan dan aku berusaha untuk selalu bersyukur.
Aku berdoa untuk semua keluargaku, adik-adikku, ibuku dan juga kerabat yang lain, semoga mereka senantiasa dalam lindungan Tuhan, mereka juga bisa selalu bersyukur dengan keadaan apapun yang mereka alami. Khususnya adik-adikku, smoga mereka bisa menjadi lebih dewasa, lebih mandiri, dan berpikir lebih luas dan lebih maju. itulah harapanku sedari dolo, agar semua adik-adikku juga mereka bisa berhasil, dan maju.
Hana No Yori
No comments:
Post a Comment