Sudah beberapa hari ini mengikuti berita tentang Gadis Kecil “Angeline “ yang malang itu, dan setiap kali membaca beritanya aku selalu meneteskan air mata sedih. Teringat masa lalu ketika aku masih duduk di bangku sekolah semasa tinggal bersama sang Nenek. Kisahnya mirip seperti yag gadis malang itu alami, hanya saja dia lebih sadis dan berujung maut. SEDIH sekali rasanya membaca kehidupannya yang terlahir kedunia ini, dan di sia-siakan oleh orang-orang yang di berikan Tuhan kepercayaan untuk merawatnya.
Selamat jalan Angeline..! Tenanglah di Surga bersama Tuhan, penderitaanmu sudah berakhir dari penyiksaan di dunia ini adek..! Damai bersamamu selalu di Surga abadi, dan semoga orang-orang yang telah menyia-nyiakanmu segera menyadari apa yang mereka lakukan.
Dolo aku juga pernah merasakan perlakukan yang sakit oleh Nenek kandungku sendiri. Ketika itu aku masih duduk di bangku sekolah dan tinggal bersama sang nenek yang super duper cerewet ,pelit dan memiliki pola piker yang sangat kuno. Bathinku sangat tersiksa saat tinggal bersamanya, dan hal itu membuat aku menjadi anak yang pendiam disekolah.
Nenekku menurutku berubah menjadi sangat jahat setelah aku tinggal berdua bersamanya selama 6 bulanan, hari-hariku menjadi sangat sedih, dan aku hanya bisa menangis dan menangis, tiada tempat mengadu karena kedua orang tuaku tinggal sangat jauh di daerah lain. Butuh perjalanan sekitar 8 jam dari rumah nenekku ke rumah orang tuaku di daerah lain.
Selamat jalan Angeline..! Tenanglah di Surga bersama Tuhan, penderitaanmu sudah berakhir dari penyiksaan di dunia ini adek..! Damai bersamamu selalu di Surga abadi, dan semoga orang-orang yang telah menyia-nyiakanmu segera menyadari apa yang mereka lakukan.
Dolo aku juga pernah merasakan perlakukan yang sakit oleh Nenek kandungku sendiri. Ketika itu aku masih duduk di bangku sekolah dan tinggal bersama sang nenek yang super duper cerewet ,pelit dan memiliki pola piker yang sangat kuno. Bathinku sangat tersiksa saat tinggal bersamanya, dan hal itu membuat aku menjadi anak yang pendiam disekolah.
Nenekku menurutku berubah menjadi sangat jahat setelah aku tinggal berdua bersamanya selama 6 bulanan, hari-hariku menjadi sangat sedih, dan aku hanya bisa menangis dan menangis, tiada tempat mengadu karena kedua orang tuaku tinggal sangat jauh di daerah lain. Butuh perjalanan sekitar 8 jam dari rumah nenekku ke rumah orang tuaku di daerah lain.
Mereka tidak pernah tau dan mendengar bagaimana sedih dan sakitnya perasaanku setiap hari, Aku dilarang bermain bersama teman-teman seusiaku, sebagaimana anak-anak yang masih senang bermain bersama teman-teman seusianya, aku juga di larang untuk selalu belajar di siang hari, dan begitu juga di malam hari, kadang kalo belajar dan baca buku sampai malam-malam, dia sangat bawel dan memarahiku, serta menyuruhku mematikan lampu dan tidur, katanya boros banyak minyak lampu teplok habis gara-gara aku sering belajar sampai larut malam.
Ketika aku belajar di siang ataupun sore hari setelah pekerjaan rumah selesai, itupun tetap di repetin dan dibilang, kenapa kerjamu belajar..belajar dan belajar terus, perasaan orang lain juga sekolah tapi tidak seperti kamu, selalu belajar..belajar dan belajar. Aku jadi serba salah dan susah untuk melakukan apapun. Baju dan pakaian sang nenek yang sudah kucuci, katanya selalu kurang bersih, piring dan mangkok, priuk atapun peralatan dapur lainnya, yang sudah kucuci juga demikian dibilang selalu tidak bersih, dan dia akan selalu mencuci nya kembali. Aku jadi serba salah, karena apapun yang kulakukan di rumah itu selalu tidak benar dan selalu tidak bersih. Aku makin sedih dan bingung, setiap hari aku harus mendengar omelan dan teriakan sang nenek. Diapun membatasiku untuk makan makanan yang ada di rumah, bahkan lauk pauk dan makanan lain aku tidak bisa makan semau aku. Bahkan sang Nenek sering menyembunyikan ikan asin yang menjadi lauk pauk buat makan, sehingga terkadang aku makan tanpa lauk. Sedih dan sungguh kejam perlakuan sang nenek padaku.
Setiap hari aku tidak pernah bicara dengan sang nenek, aku hanya bisa terdiam mendengar setiap omelannya, dan airmatakupun berlinang setiapkali di omelin. Setiap malam aku tidur bersama kucing peliharaan sang nenek, dan sepertinya sang kucing mengerti akan kesedihanku, dan kucing itu selalu setia dekat bersamaku .
Terkadang aku sudah seperti orang gila karena berbicara dengan kucing peliharaan kami, perasaan sangat sedih dan kesepian, dan kucing itu menjadi satu-satunya teman bicara aku di rumah, meskipun aku memiliki sang nenek di rumah.
Sampai suatu ketika aku pernah bermimpi di datangi seorang sosok Pria tua berbadan tegap dan tinggi, dan memperhatikanku dengan seperti kasihan. Namun belia tidak berkata sepatah katapun, beliau hanya memperhatikanku dan kemudian pergi meninggalkanku. Aku sedikit agak takut di rumah itu, setelah kejadian mimpi itu, dan sejak itu aku jadi sering tidur bersama kucing itu.
Suatu ketika Orangtuaku datang menjengukku, aku bertanya tentang sosok yang ada dimimpiku itu, dengan menjelaskan ciri-ciri nya. Dan Mama pun bilang itu sepert ciri-ciri dari kakek saya yang sudah meninggal. Mungkin dia kasihan melihat cucu nya yang selalu sedih dan menangis dan tidak ada temannya ntuk berbagi cerita.
Penderitaan itu akhirnya berkahir ketika orangtuaku datang menjengukku di rumah nenek, dan akupun memberanikan diri memberitahu semua pengalaman pahit yang aku alami selama berada di rumah sang nenek jahat itu. Mengapa aku bilang dia nenek yang jahat ? Disaat aku sedang sakit demam tinggi karena luka dan bisul kena duri sawit di kakiku, dia sama sekali tidak perduli, dan bahkan membiarkan aku tertidur tak berdaya di tempat tidurku, mungkin dia piker aku hanya berpura-pura sakit, karena malas mengerjakan rumah, aku sungguh sedih dan menangis.
Puji Tuhan, temanku anak tetangga itu datang menghampiriku kerumah, karena dia tidak melihatku keluar rumah, dan diapun membantuku memberitahu kepada orang tuanya untuk menolongku yang sedang sakit. Beruntung ibu dari temanku ini baik dan perhatian dan membelikanku obat, sehingga demanku turun dan aku bisa bergerak dan beranjak dari tempat tidur. Aku tidak tau bagaimana nasibku kalo saat itu tidak ada orang yang datang melihatku, Aku bersyukur sekali dan menangis teharu ketika temanku anak tetangga rumah datang ke rumah untuk mencari tau aku.
Begitulah kejamnya sang nenekku, yang sampai saat ini masih teringat jelas semua kejadian itu, dan ketika aku sudah merantau jauh dari dia, dan mendengar kabar tentang dia, aku tidak mau peduli lagi, aku tidak mau bertemu dan melihatnya lagi, sampai hari terakhir dia meninggal, karena luka dalam hati itu masih sembuh. Aku bukannya mau bales dendam, cuman aku tidak mau melihat dan tidak mau bicara apapun kepadanya lagi, aku tidak mau teringat masa lalu yang pahit bersamanya lagi, sehingga aku memutuskan untuk tidak bertemu dia lagi sejak pengalaman pahit itu.
Namun aku bersyukur dari kejadian itu aku semakin banyak belajar, lebih dewasa dan mandiri, aku bisa secure dimana dan kemanapun aku melangkah, belajar dari pengalaman pahit membuat aku menjadi anak yg kuat dan mandiri. Puji Tuhan aku juga bisa mewujudkan sebagian dari cita-citaku waktu kecil.
Yeah..pengalaman pahit seseorang tidak selalu membuat orang itu menjadi orang yang lebih buruk, justru disaat kita di zolimi, Tuhan akan bertindak atas kita untuk melindungi dan menyelamatkan kita selama kita mau mendekat dan berseru padaNYA.
Terimakasih Tuhan untuk semuanya, apapun yang kualami aku mau tetap bersyukur dan mengambil hikmah dari semua pengalaman hidupku. Karena aku percaya selalu ada rencana indah dariMU dibalik setiap cobaan hidup yang kualami. Ajarilah aku untuk tetap berjalan di JalanMU yang benar, tuntunlah setiap langkahku, bimbinglah aku melewati hari-hariku, dan terangilah jalan dan pikiranku.
Terimakasih ya Tuhanku..! terimakasih atas semua berkat melimpah di dalam kehidupanku.
No comments:
Post a Comment